Info Pondok
Jumat, 20 Sep 2024
9 Februari 2024

As – Shidiq : Gelar Atas Cintanya

Jumat, 9 Februari 2024 Kategori : Tokoh

Jika Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa ia telah berbicara kepada Allah SWT, maka aku akan percaya. Aku percaya Allah SWT mampu melakukan apa saja.

ABU BAKAR

 

Salah satu kisah yang menjadi awal mula perintah umat muslim mendirikan sholat lima waktu adalah peristiwa isra’ mi’raj. Peristiwa ini merupakan suatu perjalanan yang dilalui Rasulullah pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha lanjut naik hingga ke Sidratul Muntaha dan perjalanan tersebut hanya ditempuh Rasulullah dalam satu malam saja.

 

Terjadi pada tanggal 27 Bulan Rajab, dalam peristiwa ini Rasulullah banyak mengalami kejadian luar biasa yang sulit diterima oleh akal sebagian orang. Namun ada pula orang yang mempercayai peristiwa isra miraj tersebut.

 

Dalam konteks tradisi Islam yang terjadi pada peristiwa Isra’ Mi’raj nama Abu Bakar tidak secara spesifik disebutkan di riwayat-riwayat utama. Tidak ada catatan yang menunjukkan kehadiran Abu Bakar secara langsung dalam peristiwa ini. Tetapi, Abu Bakar memiliki peran yang penting dalam menguatkan keyakinan dan mendukung Nabi Muhammad SAW. Termasuk dalam menghadapi skeptisisme beberapa orang Quraisy yang meragukan cerita perjalanan malam tersebut.

 

Ketika Nabi Muhammad SAW menceritakan peristiwa Isra’ Mi’raj kepada kaum Muslim, beberapa orang di antara mereka mengalami kesulitan untuk menerima kisah yang sangat luar biasa tersebut.

 

Namun, Abu Bakar, salah seorang sahabat yang juga merupakan khalifah pertama itu langsung mempercayai peristiwa isra’ mi’raj karena keimanan dan keyakinannya yang kuat, dengan tegas membenarkan cerita tersebut dan memberikan dukungan kepada Nabi Muhammad SAW.

 

Telah diceritakan sebuah kisah, pagi hari setelah peristiwa isra’ miraj, Rasulullah tampak khawatir dianggap mendustakan umatnya. Lalu Abu Jahal pun datang menghampiri dan bertanya bagaimana keadaannya.

 

Rasulullah pun menjawab dengan menceritakan kejadian luar biasanya semalam. Abu Jahal terheran dan meyakini bahwa Rasulullah berdusta. Kemudian memanggil kaum quraisy serta meminta agar Rasulullah menceritakan kembali pengalamannya itu.

 

Respon dari kaum quraisy pun sama herannya dengan Abu Jahal. Sebagian dari mereka ada yang sudah pernah melihat Masjidil Aqsha sehingga meminta Rasulullah menyebutkan sifat-sifat Masjidil Aqsha. Rasulullah menyebutkan sifat-sifat Masjidil Aqsha dengan bantuan Allah, setelah mendengar penuturan Rasulullah, kaum quraisy itu mengatakan bahwa sifat-sifat yang telah disebutkan itu benar.

 

Adapun kisah pembelaan Abu Bakar terhadap Abu Jahal yang masih tidak mempercayai peristiwa isra’ miraj’, Abu Jahal datang menghampiri Abu Bakar dan menanyakan pendapatnya tentang pengalaman aneh rasul. Dengan tegas Abu Bakar menimpali “ya, aku mempercayai semua yang diucapkan Rasulullah”.

 

Kemudian Abu Jahal menjawab dengan logika bahwasanya tidak masuk akal apabila Rasulullah bepergian ke Palestina hanya semalam, padahal umumnya untuk sampai ke Palestina membutuhkan waktu selama tiga hari.

 

Lalu, Abu Bakar menjawab “jangankan segitu, ketika Muhammad mengalami peristiwa yang luar biasa melebihi Isra’ Mi’raj (turunnya wahyu dari langit ke bumi) pun aku tetap mempercayainya.”
Karena keteguhan hati dan keimanan Abu Bakar sehingga ia selalu mempercayai apa yang diceritakan oleh Rasulullah.

 

Rasulullah SAW bersabda “wahai Abu Bakar, engkau lah as-shiddiq”. Sejak saat itu lah gelar “ash-shiddiq” yang berarti orang yang selalu mempercayai disematkan kepadanya.

Sikap teguh dan penuh keyakinan Abu Bakar terhadap Nabi Muhammad SAW menjadi inspirasi bagi umat Muslim. Abu Bakar menegaskan bahwa mempercayai dan mematuhi Nabi Muhammad SAW adalah hal yang krusial dan harus dikedepankan.

 

Kisah Isra Mi’raj memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya keyakinan yang kokoh dalam ajaran Islam. Dari peristiwa ini, kita dapat memahami bahwa memiliki keyakinan yang kuat akan memperkuat komitmen kita dalam mengikuti ajaran Islam. Dengan keyakinan yang mantap, kita akan teguh dalam menjalankan prinsip-prinsip Islam tanpa keraguan.

 

Oleh : Ariella Azizah

Penyunting : Tim Jurnalistik Al Amanah

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar