Hari raya merupakan salah satu moment yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim. Tak terkecuali para santri. Moment hari raya adalah salah satu moment dimana para santri biasa berkumpul dengan keluarga dirumah, baik hari raya idul fitri maupun idul adha. Pada perayaan hari raya idul adha tentu tidak lupa akan tradisi berbagi kepada sesama yang dilakukan dengan memotong hewan qurban.
Ada yang berbeda di malam hari raya Idul Adha tahun ini. Para santri tahfidz (penghafal alquran) tetap berada dipondok saat liburan berlangsung. Santri tahfidz akan ngelampahi riyadloh alquran dengan khataman setiap hari satu khataman setiap perorangan.
Untuk mengisi hari liburan, selain riyadloh, para santri yang berada di pondok mengisi waktu luang dengan berbagai rangkaian kegiatan lain seperti senam, lailatus shalawat, takbiran bersama, dll. Pada malam sebelum hari raya, secara serentak para santri mengumandangkan takbir dan memeriahkan suasana dengan mengadakan lailatus shalawat bersama tim al banjari & hadroh PP Al Amanah yang tak lain adalah grup shalawat Roudhatur Rodliyah dan Azzahra. Acara berlangsung dengan tertib dan khusuk. Acara yang dilakukan di halaman Pondok Pesantren Al Amanah Putri ini, dimulai selepas jamaah isya’ usai dilakukan.
Pada saat pembacaan syiir mahallul qiyam, tiba-tiba, abah dan ibu nyai rawuh ditengah-tengah para santri. Disusul oleh ketiga putra beliau. Beliau bertiga yakni Agus Husen, Agus Muhsin dan Ning Zahra. Tak selang beberapa lama, guna ikut meramaikan suasana malam itu, Agus Husen, Agus Muhsin dan Ning Zahra menyumbangkan beberapa lagu. Bahkan beliau bertiga memberikan kesempatan para santri request lagu yang akan dinyanyikan. Di akhir persembahan, beliau bertiga menyanyikan lagu yang dikhususkan untuk ibu. Lagu itu adalah lagu yang berjudul ibu. Para santri pun mengiringi dengan antusias.
Diakhir acara abah yai mengajak para santri untuk menyanyikan lagu natawassal bilhubabah
“Sebagai penutup mari kita nyanyikan lagu natawassal bil hubabah. Kumandangkan lagu ini dengan perasaan khusyuk sebagai wasilah” pungkas beliau.
Acara ditutup dengan pembacaan doa oleh ibu nyai dan sedikit nasihat dari beliau tentang kecintaan terhadap Rasulullah SAW dan kemuliaaan orang-orang yang menghidupkan malam hari raya.
“Malam ini merupakan salah satu dari malam hari raya yang saat itu datang maka doa yang dipajatkan tidak mungkin ditolak. Malam ini kita menghidupkan malam hari raya dengan bershalawat kepada Rasulullah SAW. Mudah-mudahan kita termasuk orang – orang yang mencintai Rasullullah dan sesuai ngendikane Rasulullah. Barang siapa yang menghidupkan 2 malam hari raya tidak akan mati hatinya, saat dimana banyak hati yang mati. “ tutur beliau.
Tinggalkan Komentar