Lahirnya Nabi Muhammad ﷺ adalah rahmat terbesar bagi semesta alam. Menjadi umat nabi merupakan sebuah kebahagiaan. Lalu dengan berbahagia menyambut bulan kelahiran nabi, kita semakin melengkapi kebahagiaan itu. Perayaaan Maulidurrasul biasanya diisi dengan pengajian bersama para Habaib dan Lailatus Sholawat. Perayaan Maulid di setiap daerah pastinya berbeda karena disesuaikan dengan adat dan budaya masing-masing. Akan tetapi perayaan ini tetap dengan tujuan yang masih sama, yakni memperingati kelahiran Sang Baginda.
Mari kita simak ulasan tradisi perayaan maulid nabi yang ada di Indonesia !
Tradisi ini berasal dari Desa Loram Kulon di Jati, Kudus, Jawa Tengah. Acara ini digelar dengan arak-arakan tandu yang diisi hidangan nasi yang sudah dibungkus daun jati juga berbagai macam buah-buahan dan sayuran. Tandu yang Bernama Ampyang yang sudah diarak akan dido’akan oleh tokoh pemuka agama.
Perayaan ada sejak zaman kesultanan Mataram Islam. Gerebeg berarti mengikuti, yang artinya mengikuti Sultan untuk merayakan Maulid. Lalu, pada puncak acara, yaitu iringan gunungan yang akan dibawa ke Masjid Agung. Di sana, diselenggarakan doa, sebagian gunungan akan dibagikan kepada masyarakat umum.
Muludhen di Pulau Madura, Jawa Timur. Acara ini diisi dengan pembacaan riwayat hidup Nabi (barzanji) dan ceramah keagamaan juga menceritakan kebaikan Sang Nabi. Saat merayakannya, para perempuan biasanya membawa talam yang di atasnya berisi tumpeng yang dikelilingi beragam buah yang ditusuk lidi dan dilekatkan.
Tradisi dilakukan oleh Keraton Cirebon. Upacara ini akan dihadiri oleh ribuan masyarakat dari berbagai daerah. Selain itu, peringatan ini juga turut digelar di makam Sunan Gunung Jati. Makam dipadati oleh orang-orang yang dengan sengaja ingin menghabiskan waktu pada malam Maulid Nabi Muhammad SAW.
Di Pulau Sumatera, tepatnya di Padang Pariaman, Sumatera Barat. Bungo Lado memiliki arti bunga cabai. Bungo Lado merupakan pohon hias berdaunkan uang yang biasa disebut pohon uang. Bungo Ladi ini merupakan simbol dari rasa syukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada hamba-Nya.
Tradisi di Gorontalo. Diperkirakan, tradisi Walima sudah ada sejak Gorontalo mengenal Islam. Masyarakat muslim menyiapkan kue-kue tradisional. Setiap perayaan ini digelar, ratusan warga akan berkumpul dan menunggu di masjid. Mereka sudah siap untuk berebut kue walima yang disediakan. Kue-kue yang diperebutkan atau dibagikan ke masyarakat diharapkan dapat membawa sebuah keberkahan.
Ngalungsur ada di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Tradisi upacara Ngalungsur adalah proses upacara ritual di mana barang-barang pusaka peninggalan Sunan Rohmat (Sunan Godog atau Kian Santang) dibersihkan atau dicuci dengan air bunga-bunga dan digosok dengan minyak wangi setiap setahun sekali. Pusaka tersebut dapat dikatakan sebagai simbol perjuangan dan perilaku Sunan Rohmat Suci semasa hidupnya dalam memperjuangkan Islam.
Berbagai tradisi perayaan maulid nabi di Indonesia begitu berwarna. Setiap daerah memiliki khasnya masing-masing dalam menunjukkan cintanya pada Baginda Nabi.
Tinggalkan Komentar