Pembukaan ujian semester gasal madrasah diniyah, madrasatul qur’an dan jamiyyah tahfidzil qur’an adalah salah satu rangkaian acara tahunan yang diikuti oleh para santri sebelum memasuki masa liburan. Acara ini menjadi permulaan rangkaian ujian yang panjang bagi para santri. Ujian semester gasal akan berlangsung selama kurang lebih delapan hari terhitung sejak acara pembukaan dimulai. Tujuan dari diadakannya ujian ini adalah agar dapat memberikan manfaat untuk para santri tentang pentingnya menghargai waktu, memahami arti pentingnya belajar, melatih kejujuran, menghargai hasil usaha, semangat juang dan sebagai ajang untuk memotivasi diri sendiri. Acara ini diawali dengan pembukaan, pembacaan ayat suci alqur’an, pembacaan tata tertib ujian, sambutan beserta motivasi dan doa sebagai penutup. Kegiatan ini diadakan di Aula Pondok Pesantren Al-Amanah Bahrul Ulum Tambakberas Jombang pada Senin (21/11/11) dan dirawuhi oleh Agus Muhammad Hasan Mustofa beserta Agus Muhammad Husain Murtadlo, putra dari Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amanah.
Adapun tata tertib ujian, disampaikan oleh Ustadzah Lidya Ni’matul Mu’tamaroh selaku ketua pelaksana dalam kepanitiaan ujian akhir semester ini. Sedangkan, dalam pemberian sambutan dan motivasi dilakukan oleh Agus M. Hasan Mustofa. Beliau menyebutkan bahwa “Tidak ada amalan yang paling mujarab (ampuh) dalam keberhasilan mengerjakan ujian kecuali istiqomah murojaah”. Pernyataan ini, beliau dapatkan dari guru beliau di Mukalla, Yaman, yaitu Abuya Prof Al Habib Abdullah bin Baharun yang merupakan Rektor Universitas Al-Ahghaff Yaman. Agus Hasan Mustofa juga menuturkan bahwa ujian bisa menjadi tolak ukur mulia atau rendahnya derajat seseorang, karena tidak jarang seorang guru, dari jawaban ujian para muridnya, dapat membedakan, mana jawaban yang disertai usaha serius dan mana jawaban yang hanya sekedar asal-asalan saja.
“Bukan masalah pintar tidak pintar, atau cerdas tidak cerdas, tetapi tentang kesungguhan, kemauan kuat dan istiqomah belajar terus menerus adalah kuncinya. Kita tidak pernah tau kapan akan futuh, tidak tau kapan akan faham. Tapi kita tau Allah pasti bantu orang yang berusaha.” jelas Agus Hasan.
Selanjutnya beliau menyampaikan nasehat yang didapat dari guru beliau yang lain, yaitu Prof Dr. Muhammad Quraish Shihab, pendiri Pesantren Pasca Tahfidz dan Masjid Bayt Al-Qur’an Pusat Studi Al-Qur’an, Tangerang Selatan, “Sebagai seorang santri tidak boleh hanya mengandalkan otak saja, karna kunci mendapatkan rizqi itu berusaha, bergerak, ikhtiar lalu tawakkal. Tentu, bentuk rizqi itu tidak melulu tentang uang, tapi juga tentang ilmu, sehat dan kefahaman.” Terakhir beliau menuturkan “pasrah yang tidak disertai usaha itu namanya sembrono. Tawakkal tidak akan muncul jika tidak ada usaha. Untuk itu, semangatlah, selamat menjalani ujian. Semoga kemudahan, kelancaran, keberkahan dan kesuksesan senantiasa mengiringi ujian kalian”. Aamiin.
Oleh : Tim Jurnalistik
Tinggalkan Komentar