Memasuki bulan rabiul awwal, yakni bulan kelahiran rasulullah. Tradisi masyarakat di indonesia dengan menyambut datang nya bulan yang istimewa ini adalah dengan membaca kitab maulid sebagai ungkapan kecintaan serta penghormatan terhadap Rasulullah SAW. Kitab-kitab ini berisi pujian, doa, dan uraian tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW. Berikut ini adalah beberapa kitab maulid yang masyhur dan sering digunakan di Indonesia.
Kitab ini disusun oleh Al-Imam Wajihuddin Abdurrahman bin Muhammad bin Umar ad-Diba’i asy-Syaibani, seorang ulama besar yang lahir di Yaman pada abad ke-9 Hijriah (abad ke-15 Masehi). Kitab ini merupakan kitab sejarah sehingga, berisi rangkaian bacaan yang menceritakan kehidupan Nabi Muhammad SAW, mulai dari kelahirannya, akhlaknya, hingga beberapa mukjizat yang dimilikinya.
Maulid Ad-Diba’I biasanya dibacakan dalam peringatan Maulid Nabi sebagai bentuk penghormatan dan kecintaan kepada Rasulullah SAW. Gaya penulisan kitab ini penuh dengan keindahan sastra Arab, menggunakan bahasa yang fasih dan mendalam, serta dilengkapi dengan doa-doa dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Adapun saat “ Mahallul Qiyam” dilaksanakan dengan berdiri dan membaca sholawat “Ya Nabi Salam ‘alaika Ya Rasul Salam ‘alaika
Pengarang kitab ini Ia mengabdikan dirinya hingga akhir hayatnya sebagai guru dan penulis. Ibnu Diba’I wafat di kota Zabid pada pagi hari tanggal 26 Rojab 944 H.
Pembacaan Maulid Ad-Diba’i sering kali dilakukan dalam acara-acara keagamaan, seperti peringatan hari kelahiran Nabi atau majelis dzikir, dengan harapan mendapatkan keberkahan dan mempererat cinta kepada Rasulullah.
Salah satu kitab maulid yang sangat terkenal di kalangan umat Islam yang ditulis ditulis oleh Syaikh Jafar bin Hasan al-Barzanji, seorang ulama dari Madinah yang hidup pada abad ke-18 Masehi.
Kitab ini dimulai dengan pujian kepada Allah SWT dan shalawat kepada Rasulullah SAW. Ini merupakan bagian penting dalam kitab maulid, sebagai bentuk pengakuan dan penghormatan terhadap keagungan Allah dan Nabi Muhammad. Kelahiran dan Kehidupan Nabi Muhammad SAW Bagian utama dari kitab ini adalah uraian rinci mengenai kelahiran Nabi Muhammad SAW, mukjizat-mukjizat yang menyertainya, dan berbagai peristiwa penting dalam hidupnya serta mencakup deskripsi tentang kondisi di sekitar kelahiran Nabi, karakteristiknya, serta akhlak mulia yang dimilikinya. Dalam kitab Maulid Barzanji, tidak ditemukan satu pun ayat Al-Qur’an maupun kalimat dari sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Yang ada hanyalah riwayat hidup beliau yang disampaikan dalam bentuk puisi sebagai bentuk pujian kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Syaikh Jafar al-Barzanji, penulis kitab ini, adalah seorang ulama yang terkenal dengan kedalaman ilmunya dan kecintaannya terhadap Nabi Muhammad SAW. Kitab ini menjadi salah satu karya maulid yang paling banyak dibaca dan dihafal di kalangan umat Islam, berkat gaya penulisannya yang indah dan isi yang sangat menginspirasi. Sayyidi Ja’far Al-Barzanji wafat di Madinah dan dimakamkan di Jannatul Baqi’. Jasa beliau sangat besar, karena melalui karyanya, umat diingatkan kembali kepada Nabi SAW, didorong untuk mencintai, dan merindukan beliau. Setiap kali karyanya dibaca, shalawat dan salam dilantunkan untuk Nabi Muhammad SAW, serta doa juga dipanjatkan untuk Sayyid Ja’far yang telah berperan penting dalam menyebarkan keharuman pribadi dan kisah hidup manusia termulia di alam semesta ini. Semoga Allah meridhainya dan membuatnya ridha.
Kitab ini ditulis oleh Kitab Maulid Syaroful Anam adalah salah satu kitab maulid yang disusun oleh al-Syaikh al-Imam Syihab al-Din Ahmad bin ‘Ali bin Qasim al-Maliki al-Bukhari al-Andalusi al-Mursi al-Lakhmi, yang dikenal juga dengan nama al-Hariri. Kitab Maulid Syaraful Anam sering dibaca dalam acara-acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, majelis dzikir, dan kegiatan keagamaan lainnya. Pembacaan kitab ini dianggap sebagai salah satu cara untuk menghormati dan mencintai Nabi Muhammad SAW, serta sebagai sarana untuk memperdalam pengetahuan tentang kehidupan dan ajaran beliau.
Kitab Maulid Syaraful Anam merupakan salah satu karya yang banyak dibaca dan dihafal oleh umat Islam, berkat gaya penulisannya yang indah dan isinya yang penuh makna. Kitab ini diawali dengan rangkaian sholawat seperti Fi Hubbi, Assalamu Alaik, Mahalul Qiyam, Kalam Natsar, Qasidah, serta dilengkapi dengan doa yang berada di bagian akhir Maulid Syaraf al-Anam, dimulai dengan kalimat shadaqah Allah al-‘Adhim wa ballagha rasuluh al-habib al-karim, dan diakhiri dengan kasidah ilahi tammim al-na’ma’ ‘alaina, wa waffiqna li syukrika ma baqina.
Selain itu, Maulid Syaroful Anam juga mengisahkan berbagai peristiwa penting dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW, mulai dari kelahirannya, masa kecil, dewasa, hingga wafatnya.
kitab maulid yang disusun oleh Al-Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al-Habsyi, seorang ulama besar dan wali Allah yang sangat dihormati. Beliau lahir di kota Qasam, Hadramaut, Yaman, pada tahun 1259 H (1839 M) dan wafat pada tahun 1333 H (1913 M). Kitab ini sering dibaca di berbagai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Simtud Duror yang berarti “Untaian Mutiara” mengisahkan tentang kelahiran, kehidupan, dan akhlak mulia Nabi Muhammad SAW, disusun dengan bahasa yang indah dan penuh makna. Kitab ini ditulis dengan tujuan untuk meningkatkan kecintaan umat Islam kepada Nabi Muhammad SAW, serta mengajak pembaca dan pendengarnya untuk senantiasa meneladani sifat-sifat luhur beliau.
Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi, penulis Simthud-Duror, merupakan seorang Wali Allah yang memiliki karamah, salah satunya adalah kemampuannya mendengar tasbih yang dilantunkan oleh benda-benda mati kepada Allah SWT dan dikenal sebagai seorang ulama serta pendakwah yang sangat cinta kepada Rasulullah SAW, dan melalui kitab Simtud Duror, beliau mengajarkan pentingnya kecintaan tersebut sebagai dasar dalam kehidupan seorang Muslim.
Dikenal sebagai Qasidah Burdah adalah salah satu karya sastra Islam yang terkenal dan dihormati, khususnya dalam tradisi keagamaan di dunia Muslim. Kitab ini ditulis oleh Imam al-Busiri, seorang ulama dan penyair terkenal dari Mesir pada abad ke-13 Masehi.
Imam al-Busiri adalah seorang ulama yang terkenal dengan kedalaman ilmunya dan kecintaannya kepada Nabi Muhammad SAW. Qasidah Burdah telah menjadi salah satu karya sastra Islam yang paling banyak dibaca dan dipelajari karena keindahan bahasa dan isinya yang penuh makna. Karya ini berisi puisi-puisi yang memuji Nabi Muhammad SAW, serta mengandung pesan moral, nilai-nilai spiritual, dan semangat perjuangan.
Shalawat Burdah sebagai bentuk ungkapan rasa cinta dan kerinduan kepada Rasulullah SAW melalui rangkaian syair. Syair ini mulanya bernama al-Kawakib al-Durriyah fi Madh Khayr al-Bariyyah, yang berarti “bintang-bintang gemerlap dalam pujian kepada manusia terbaik,” yang saat ini lebih dikenal dengan nama Burdah.
Semoga dengan membaca kitab-kitab maulid ini, umat Islam di Indonesia berusaha memperdalam kecintaan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, sekaligus meneladani kehidupan beliau.
Tinggalkan Komentar