Info Pondok
Jumat, 20 Sep 2024
5 Agustus 2024

Keberuntungan Orang Tua : Memiliki Anak Penghafal Alquran

Senin, 5 Agustus 2024 Kategori : Pengajian

Pada acara Wisuda Khotmil Qur’an Bil-Ghoib X, Khotmil Qur’an Bin-Nadzor X dan Hifdzil Juz Amma XIII yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Amanah 2 Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Ahad pagi (04/08/2024), Al-Habib Ubaidillah bin Idrus Al-Habsy menyampaikan tausiyah tentang beruntungnya orangtua yang memiliki anak penghafal al-qur’an.

Dalam tausiyahnya, Habib Ubaidillah menguraikan hadist dari Abu hurairah,

البيت الذى يقرأ فيه القرآن اتسع بأهله وكثر خيره وحضرته الملائكة وخرجت منه الشياطين

Artinya : “Rumah yang dibacakan Alquran terasa luas bagi keluarganya, diberikan kepada mereka rezeki, para malaikat mendatanginya dan syaiton keluar dari dalamnya”.

Rumah yang demikian akan terwujud baiti jannati yang menjadikan penghuninya merasa nyaman dirumah. Akan tetapi kini banyak orang yang memilih healing diluar rumah, padahal nyatanya healing bisa dilakukan dirumah. Rumah yang berisi kenyamanan, dan diluaskan oleh Allah karena penghuninya sering membaca Alquran. Sedangkan rumah yang tidak dibacakan Alquran akan terasa sempit bagi penghuninya. Sehingga menjadikan tidak nyaman.

Beliau menjelaskan betapa bahagia orang tua yang memiliki anak seorang penghafal Alquran yang sering disebut Hamlatul Qur’an : Sang Pembawa Alquran. Anak yang dididik, dibelajari dan menghafal al-qur’an maka orang tuanya akan diberi mahkota dari cahaya yang terangnya bagai mentari dan sepasang pakaian yang tidak bisa dibeli dengan dunia seisinya.

Balasan Allah luar biasa bagi orang tua yang memiliki anak penghafal Alquran, sungguh menyesal bagi orang tua jika memiliki banyak anak akan tetapi tidak ada satupun yang mau menjadi penghafal Alquran. Sayyidina Ustman berkata, “Jika benar-benar bersih hati kita, maka tidak akan puas membaca Alquran.”

Di Tarim terdapat seorang Habib yang bernama Habib Muhammad bin Ali, beliau dijuluki sebagai Jamalul Lail yang menghiasi malam karena beliau menghiasi malam dengan ibadah panjangnya. Sampai-sampai ketika bulan Ramadhan hanya mau membaca Alquran pada malam hari. Karena begitu nikmatnya beliau dalam membaca Alquran, air liur yang menetes rasanya bagaikan madu, dari situlah beliau takut jika puasanya batal.

Nabi Musa a.s dijuluki Kalimullah atau kalamnya Allah, karena beliau sering berbincang dengan Allah. Tetapi kini jika kita ingin berbincang-bincang dengan Allah maka bacalah Alquran karena Alquran itu Kalamullah, disaat kita membaca disitulah Allah berbincang-bincang dengan kita.

“Dengan siapa kita sering berinteraksi dialah yang menjadi keluarga kita. Seperti itulah penghafal Alquran, semakin ia sering berinteraksi dengan Alquran otomatis sering berinteraksi dengan Kalamullah kalamnya Allah sehingga disebut dengan Ahlullah keluarganya Allah,” papar beliau.

Alquran bisa memberi syafaat bagi pembacanya. Orang tua patut bersyukur jika anaknya mau berjuang dalam menghafal Alquran. Sebab sekarang miris dengan pemuda zaman sekarang, apa yang lakukan, apa yang mereka miliki. Banyak sekali pemuda yang terpengaruh dengan pemikiran yang menyimpang.

Sebagai orang tua hanya mampu mendo’akan agar anak-anak kita yang sedang menghafal alquran agar dimudahkan oleh Allah. Karena Allah merasa mereka ini pantas untuk menjadi hamalatul qur’an, dititipi kalamnya Allah sehingga bisa membentuk akhlaq mereka. Alquran mampu membentuk anak untuk memiliki akhlaq yang baik. Bisa dibuktikan kini tidak ada seorang penghafal alquran yang nyeleneh.

Beruntunglah para orang tua yang memiliki seorang anak penghafal alquran.

 

red: Nazwa Aghnia Z.

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar