Info Pondok
Sabtu, 12 Okt 2024
15 Oktober 2023

Esensi Maulid Nabi : Sebagai Perwujudan Makna Cinta Hamba Sejati

Minggu, 15 Oktober 2023 Kategori : Artikel

Memperingati bulan kelahiran dari seseorang yang amat dicintai merupakan suatu hal yang begitu membahagiakan. Bagi umat Islam, bulan dimana dilahirkannya baginda Nabi Muhammad ﷺ harus diapresiasikan dengan berbagai perayaan sebagai bentuk kecintaan pada sang Baginda. Kelahiran Sang Baginda pada bulan Rabiul Awal sering disebut dengan bulan Maulid atau Maulud. Maulid atau Milad dalam bahasa arab berarti lahir. Maknanya, peringatan Maulid Nabi dimaksudkan untuk merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad ﷺ bertepatan pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah.

 

Perayaan ataupun peringatan maulidurrasul biasanya diisi dengan kegiatan keagamaan yang berkaitan dengan sejarah kehidupan Nabi Muhammad  ﷺ, seperti pembacaan maulid diba’i, simtudduror, lailatus sholawat, pengajian akbar hingga berbagai bentuk acara lainnya. Rangkaian perayaan dan peringatan maulid bertujuan sebagai bentuk hormat dan syukur atas lahirnya Sang Baginda Nabi. Bisa dikatakan bahwa peringatan ini merupakan pembuktian wujud cinta seorang pada Baginda Nabi.

 

Nabi Muhammad ﷺ diutus di muka bumi untuk menyempurnakan akhlaq manusia juga agar kembali ke jalan-Nya terlebih sebagai Islam rahmatul lil’alamin. Memperbanyak membaca sholawat di bulan Maulid sejatinya bukan hanya untuk mengharap syafaat. Akan tetapi juga agar hati kita selalu meningkatkan ketaqwaan pada Allah SWT. Melalui ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah. Salah satunya dengan merasa senang saat tiba bulan kelahiran pribadi sanat mencintai umatnya yang tak lain adalah Nabi Muhammad ﷺ.

وأما مجرد فعل البر وما ذكر معه من غير نية أصلا فإنه لا يكاد يتصور ولو تصور ولم يكن عبادة ولا ثواب فيه إذ لا عمل إلا بنية ولا نية هنا إلا الشكر لله تعالى على ولادة هذا النبي صلى الله عليه وسلم في هذا الشهر الشريف

Artinya: “Perbutan baik dan ibadah lainnya tanpa niat sama sekali hampir-hampir sulit dibayangkan. Kalau punya, maka ia tidak bernilai ibadah. Tidak ada pahala di dalamnya karena tidak ada amal tanpa niat. Sedangkan niat disini (peringatan maulid) tidak lain adalah ekspresi syukur kepada Allah SWT atas kelahiran Nabi Muhammad SAW pada bulan ini,” (As-Suyuthi, Husnul maqshid fi Amalil Mawlid, Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: tanpa tahun, halaman 62).

 

Tidak cukup sampai disitu, didalam peristiwa lahirnya Nabi Muhammad SAW banyak hikmah yang dapat dipetik. Dimana semasa hidup Rasulullah, beliau mendapat banyak rintangan dalam berdakwah. Beliau lahir tanpa sosok ayah dan saat masa kecil sudah ditinggal wafat oleh sang ibu. Beratnya hambatan tidak membuat perjuangan berhenti begitu saja. Kini Islam telah tersebar di penjuru dunia, pencapaian ini adalah karunia terindah dari Allah yang dibawa oleh manusia paling mulia, Nabi Muhammad ﷺ.

 

Bulan Maulid tahun ini bertepatan pada Kamis 28 September 2023. Alhamdulillahwasyukurillah, kita masih bisa menjumpai bulan penuh kemuliaan. Mari memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk istiqomah dalam beribadah. Sebagai perwujudan cinta kita dengan meningkatkan ketaqwaan pada Allah melalui keistimewaan bulan Maulid. Terlebih jangan lupa memperbanyak membaca sholawat Nabi sebagai bukti cinta kita pada Sang Baginda dan merayakan hari kelahirannya. Karena sebuah kecintaan membutuhkan pembuktian. Selamat memperingati maulid, para santri pecinta Baginda Nabi.

 

Oleh : Nazwa Aghnia

Editor : Tim Jurnalistik Al – Amanah

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar